Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Realisasi Investasi Tunjukkan Tren Positif, Dipengaruhi Kebijakan Hilirisasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 16 Oktober 2024, 14:41 WIB
Realisasi Investasi Tunjukkan Tren Positif, Dipengaruhi Kebijakan Hilirisasi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Realisasi investasi menunjukkan tren positif. Hal ini terlihat dalam laporan realisasi investasi triwulan III (Juli-September) 2024 yang dirilis oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) baru-baru ini. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menegaskan bahwa kinerja realisasi investasi pada triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah. 

"Hilirisasi memainkan peran penting dalam meningkatkan investasi di Indonesia. Yang paling penting, hilirisasi ini memungkinkan kita memiliki produk dengan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan," ujar Rosan pada konferensi pers terkait Realisasi Investasi Triwulan III 2024 dan Capaian Investasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Jakarta, dikutip Rabu 16 Oktober 2024.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat, sepanjang Triwulan III Tahun 2024, realisasi investasi sebesar Rp431,48 triliun atau meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sektor hilirisasi menyumbang Rp91,51 triliun atau 21,2 persen dari total realisasi triwulan tersebut. 

Angka realisasi tersebut tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan 26,15 persen dari total target investasi tahun 2024, namun juga menjadi wadah bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 650.172 orang.

Menurut Rosan, angka hilirisasi tersebut cukup konsisten, baik secara triwulanan, tahunan, maupun lima tahunan,  yang selalu di atas 20 persen. 

"Ini menunjukkan bahwa kebijakan hilirisasi yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo sudah menghasilkan dampak yang sangat positif," terang Rosan.

Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan III naik 11,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp178,20 triliun menjadi Rp198,83 triliun. 

Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) naik 18,55 persen, dari Rp196,20 triliun menjadi Rp232,65 triliun, dengan kontribusi PMA mencapai 53,92 persen dari total investasi. 

Lima besar negara PMA adalah Singapura (5,50 miliar Dolar AS), Hong Kong (2,24 miliar Dolar AS), Tiongkok (1,86 miliar Dolar AS), Malaysia (0,99 miliar Dolar AS), dan Amerika Serikat (0,84 miliar Dolar AS).

Berdasarkan sektor usaha, investasi terbesar berasal dari sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp58,04 triliun), diikuti oleh Industri Logam Dasar (Rp55,87 triliun), Pertambangan (Rp44,64 triliun), Industri Kimia dan Farmasi (Rp31,61 triliun), serta Industri Makanan (Rp31,30 triliun). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA