Mata uang Garuda itu berada di posisi Rp15.535 per Dolar AS, menguat 30 poin atau melesat 0,20 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Won Korea Selatan minus 0,01 persen, Peso Filipina tumbuh 0,02 persen, Baht Thailand menguat 0,12 persen, dan Ringgit Malaysia naik tipis 0,02 persen.
Selanjutnya, Dolar Singapura ikut naik 0,08 persen, Yuan China anjlok 0,32 persen, Yen Jepang melesat 0,20 persen, dan Dolar Hong Kong minus 0,04 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju juga ikut bergerak bervariasi. Poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, Euro Eropa lesu 0,01 persen, Dolar Kanada melemah 0,02 persen, dan Franc Swiss melesat 0,13 persen.
Pergerakan mata uang Rupiah yang menguat ini terjadi setelah Menteri Keuangan era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani dipanggil oleh Prabowo.
Menurut keterangan Sri, dirinya diminta untuk kembali menjadi bendahara negara di era pemerintahan selanjutnya.
"Beliau meminta saya menjadi menteri keuangan kembali," tuturnya di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Senin 14 Oktober 2024 malam.
BERITA TERKAIT: