Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BPS Ungkap Deflasi September 2024 Menjadi yang Terdalam di Lima Bulan Berturut-turut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 03 Oktober 2024, 09:47 WIB
BPS Ungkap Deflasi September 2024 Menjadi yang Terdalam di Lima Bulan Berturut-turut
Ilustrasi/RMOL
rmol news logo Indonesia mengalami deflasi dalam lima bulan beruntun sejak Mei 2024. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan pada September 2024. Ini melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi September 2024 menjadi yang terdalam dalam lima tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Secara historis, deflasi September 2024 merupakan deflasi terdalam dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir, dengan tingkat deflasi sebesar 0,12 persen (month to month/mtm)," jelasnya  dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (3/10). 

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh komoditas pangan, khususnya hortikultura yang mengalami kelebihan pasokan atau over supply. 

"Penurunan harga pangan seperti produk tanaman pangan hortikultura yang memberikan andil ya, karena supply. Nah ini tentunya harga bisa turun karena biaya produksi turun, karena biaya produksi turun, tentunya ini akan dicerminkan pada harga di tingkat konsumen ikut turun," katanya.

Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,59 persen, dan memberikan andil deflasi sebesar 0,17 persen. 

"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabe merah, cabe rawit, telur ayam ras, daging ayam ras dan tomat," terang Amalia. 

Ia juga mengungkapkan bahwa sebanyak 24 dari 38 provinsi Indonesia mengalami deflasi sedangkan 14 lainnya mengalami inflasi.

"Deflasi terdalam sebesar 0,92 persen terjadi di Papua Barat. Sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 0,56 persen," ujar Amalia. 

Deflasi di Indonesia tahun ini pertama kali terjadi pada Mei 2024 lalu sebesar 0,03 persen mtm. Lalu, semakin dalam di Juni 2024 menyentuh 0,08 persen dan tak lebih baik pada Juli 2024 yang menembus 0,18 persen.

“Pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,06 pada Agustus 2024 menjadi 105,93 pada September 2024," kata Amalia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA