Data mencatat pertumbuhan aset dari Rp 845,6 triliun pada 2019 menjadi Rp 1.072,45 triliun pada 2024. Kredit juga tumbuh dari Rp556,77 triliun pada 2019 menjadi Rp726,97 triliun pada semester pertama 2024.
"Pertumbuhan aset yang dicapai BNI ini tidak lepas dari transformasi digital yang dilakukan secara menyeluruh dan perluasan jaringan global," ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo di Jakarta, Kamis, 26 September 2024.
Okki menyebut, transformasi digital yang dilakukan di semua layanan perbankan telah memperkuat posisi BNI di pasar domestik dan internasional. Bahkan aplikasi mobile banking wondr by BNI telah menarik perhatian masyarakat, terutama pada 3 fitur yang ditawarkan, yaitu Transaksi, Insight, dan Growth.
"Ini memungkinkan BNI untuk menawarkan solusi keuangan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan aset," jelas Okki.
Tidak hanya itu, digitalisasi juga dapat membantu meningkatkan daya saing dan penguatan tata kelola perusahaan. Terlebih BNI melakukan penguatan tata kelola melalui prinsip Good Corporate Governance (GCG).
BERITA TERKAIT: