Target tersebut sebagai bagian dari peta jalan (roadmap) hilirisasi nikel yang diterapkan,
Direktur Hilirisasi Perkebunan, Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan Kementerian Investasi/BKPM Mohamad Faizal, mengatakan, Indonesia adalah penghasil nomor satu bahan baku nikel.
"Nikel kita bahan bakunya nomor satu di dunia, tapi dari sisi supply chain kita tidak melihat nama Indonesia sebagai eksportir produk-produk nikel," katanya, di Jakarta, dikutip Kamis (26/9).
"Kalau nikel ore kita memang sudah larang ekspornya, tapi di nikel sulfat, precursor baterai, baterai pack, kita belum menemukan nama Indonesia sebagai pengekspor," terangnya.
Target tersebut dipatokkan mengingat pemerintah telah menerapkan industri prioritas hilirisasi nikel yakni untuk pengembangan baterai kendaraan listrik yang memiliki potensi pasar sebanyak 5,91 triliun Dolar AS pada tahun 2045.
Faizal juga menambahkan bahwa hilirisasi tidak hanya berhenti pada sektor nikel, tetapi juga akan diperluas ke 28 sektor lainnya.
Pada 2040, ini diperkirakan akan menyerap investasi sebesar 618 miliar Dolar AS, meningkatkan ekspor hingga 857,9 miliar Dolar AS, menyumbang 235,9 miliar Dolar AS terhadap PDB, dan menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja.
BERITA TERKAIT: