Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kontraksi ini lebih kecil dibanding bulan yang sama tahun lalu sebesar 6,5 persen.
Dalam konferensi pers APBN KITA, bendahara negara itu melaporkan penerimaan negara tercatat sebesar Rp1.777 triliun per Agustus 2024, atau setara 63,4 persen dari target APBN 2024.
"Ini kontraksi 2,5 persen secara yoy, namun kontraksi ini lebih kecil dibanding bulan sebelumnya 6,5 persen," kata Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu RI, Jakarta.
Meski penerimaan negara merosot, namun Sri Mulyani yakin hingga akhir tahun pendapatan dapat mencapai target Rp2.802,3 triliun.
"Sampai akhir tahun kita bisa jaga agar pendapatan terus bisa mengejar sesuai target meskipun kita hadapi situasi tidak ringan, terutama beberapa pos pendapatan seperti dari pajak badan," kata Sri Mulyani.
BERITA TERKAIT: