Kesepakatan dicapai dalam forum konsultasi bilateral di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum di Lima, Peru, pekan lalu.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Umar Hadi menyatakan kesepakatan IP-CEPA dapat memperluas hubungan perdagangan antar kedua negara.
"Penyelesaian perundingan CEPA Indonesia dan Peru akan menjadi katalis bagi perluasan kerjasama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Peru secara signifikan", ujarnya, dikutip Selasa (17/9).
Selain itu, kata Umar, jika perjanjian perdagangan bebas diberlakukan maka volume perdagangan kedua negara dapat meningkat hingga tiga kali lipat.
Sebagai informasi, saat ini Per?u menjadi salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia di kawasan Amerika Latin.
Pada tahun 2023 lalu, total nilai perdagangan kedua negara ini tercatat mencapai 444 juta Dolar AS atau sekitar Rp6,8 triliun.
Selain membahas perjanjian ekonomi, kedua negara juga berupaya menyelesaikan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru telah terjalin sejak 1975 dan terus berkembang secara produktif, ditandai dengan saling kunjungan pejabat tinggi dan anggota parlemen dari kedua negara.
Adapun dalam pertemuan kali ini, Umar Hadi didampingi Duta Besar Indonesia untuk Peru, Ricky Suhendar dan Direktur Amerika II Kemlu, Epiphania Riris Wusananingdyah.
Sementara delegasi Peru dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia dan Oceania Kemlu, Fernando Julio Antonio Quiros Campos.
BERITA TERKAIT: