Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan impor tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan produksi susu sapi di dalam negeri.
"Kita membuka ruang yang lebar kepada pihak swasta atau siapapun itu, kita buka ruang untuk mendatangkan sapi hidup di Indonesia. Kenapa kita kurang susu, kurang daging? Karena sapi indukannya kurang," ujarnya di Istana Negara, dikutip Kamis (12/9).
Berdasarkan keterangan Sudaryono, sudah ada puluhan pihak yang terdiri dari perusahaan, koperasi maupun perorangan yang menyatakan komitmen melaksanakan impor sapi.
Adapun total sapi yang dibutuhkan untuk program ini ditaksir mencapai 1,3 juta ekor.
"Ada sekitar 36-40 badan hukum, baik koperasi maupun perusahaan yang sudah komitmen untuk mendatangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Wamentan, dalam program makan bergizi gratis ini, nantinya sumber protein tidak hanya dari susu, melainkan dari kombinasi berbagai hasil pangan dan perikanan dalam negeri.
"Ya kita substitusi kandungan protein itu dengan sumber protein lain, baik nabati maupun hewani. Kan kita kan sudah surplus, sudah swasembada di telur dan ikan, ayam, ya kan terus barangkali itu menjadi sumber," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: