Angka ini meroket 26,5 persen secara tahunan (yoy).
Direktur Astra Otoparts, Sophie Handili mengatakan kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya kinerja segmen usaha perdagangan, kinerja ekspor segmen usaha manufaktur, dan juga ditopang oleh penjualan aset tetap.
Selain itu, perseroan juga masuk ke dalam ekosistem electric vehicle (EV) melalui infrastruktur EV yang dikembangkan dan diproduksi sendiri dengan merek ALTRO.
“Perseroan juga telah memproduksi dan mensuplai komponen EV 2W dan 4W, baik yang termasuk general parts yang similar dengan kendaraan ICE maupun specific parts khusus untuk kendaraan listrik dan terus mengembangkan produk-produk baru,” kata Sophie dalam keterangan resmi, Jumat (30/8).
Ekosistem EV perusahaan juga dikembangkan dengan nama Astra Otopower yang tersebar di 29 lokasi.
Dalam segmen usaha manufaktur, AUTO menjalin kerja sama dengan mitra bisnis ternama dunia untuk memproduksi berbagai macam produk suku cadang baik untuk kendaraan roda dua, roda empat, maupun kendaraan komersial. Sehingga menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp4,7 triliun.
Sementara segmen usaha perdagangan perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp4,5 triliun. Diversifikasi bisnis AUTO juga melenggang ke sejumlah industri nonotomotif, seperti alat kesehatan, komponen alat berat, industrial, dan kereta api.
“Perseroan akan terus berfokus pada segmen usaha manufaktur dan perdagangan yang menjadi core business Perseroan," tuturnya.
BERITA TERKAIT: