Dalam perdagangan ini, saham NETV yang berada dalam papan pemantauan khusus mengalami kenaikan sebesar 8 atau 9 persen hingga mencapai Rp97, menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Sebagai saham dengan notasi khusus, NETV diperdagangkan melalui skema full-call auction (FCA). Dengan skema ini, pelaku pasar menempatkan harga tertinggi, menghasilkan transaksi sebanyak 87,91 juta saham dengan nilai Rp8,53 miliar pada hari tersebut.
Berdasarkan catatan, saham NETV telah mencapai ARA selama empat hari berturut-turut sejak awal pekan ini atau Senin. Sedangkan dalam sepekan terakhir, harga saham NETV mengalami kenaikan lebih dari 40 persen.
Berbeda dengan pergerakan saham NETV yang melonjak, harga saham FILM cenderung stabil usai ada rencana akuisisi tersebut. Sejak awal pekan, saham FILM hanya naik tipis 0,2 persen menjadi Rp4.780.
Corporate Secretary FILM, Fidela Hasworit, mengumumkan rencana akuisisi tersebut, yang akan menjadikan FILM sebagai pengendali baru di perusahaan media televisi NETV. "
Penyelesaian transaksi ini akan membuat perseroan menjadi pengendali baru NETV karena FILM akan memiliki lebih dari 50 persen saham di NETV," jelas Fidela dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (30/8).
Fidela menjelaskan, FILM akan mengakuisisi saham NETV dengan nilai transaksi sebesar Rp1,65 triliun. Langkah pertama yaitu dengan menyerap 13,24 juta saham baru dari konversi utang senilai Rp661,95 miliar, serta 11,98 juta saham baru dengan uang kas sebesar Rp599,1 miliar melalui mekanisme private placement.
Selain itu, FILM juga akan membeli saham NETV dari pemegang saham lama yaitu PT Teladan Investama (TI), PT Indika Inti Holo (IIH), dan PT Sinergi Lintas Media (SLM) dengan nilai transaksi Rp394 miliar.
BERITA TERKAIT: