Dalam acara tersebut, Menko Airlangga juga menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama pasokan gas alam dan pembangunan infrastruktur di dalam Kawasan Industri Wiraraja.
“Di era digitalisasi, semikonduktor menjadi sangat penting dan pemerintah pusat mempersiapkan sumber daya manusia-nya. Ada
start up di Bandung yang sudah menjadi
value chain industri semikonduktor di AS dalam hal
chip design,” kata Airlangga.
Kawasan Industri Wiraraja telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang mampu tumbuh stabil mencapai 4,9 persen (yoy) triwulan II 2024. Sektor industri pengolahan memberikan
share sebesar 41 persen terhadap PDRB Kepulauan Riau.
“Saya berharap Kepri ini bisa menonjol di kawasan regional. Kita berani bersaing dengan Johor di Malaysia,” tegas Airlangga.
Menko Airlangga kemudian melakukan kunjungan ke PT Atelier Solar Indonesia yang bergerak dalam usaha manufaktur solar modul. Nilai investasi perusahaan tersebut tercatat sebesar 30 juta Dolar AS dengan penyerapan tenaga kerja terampil sebanyak 150 orang.
Pada fase 1, perusahaan ini produksi solar modul berkapasitas 800 MW dan pada fase 2 akan memproduksi solar modul berkapasitas 2 GW.
“Saya bangga pengembangan kawasan di Wiraraja ini bisa meningkatkan investasi di Pulau Batam. Diharapkan kawasan ini menjadi salah satu tulang punggung industrialisasi di Pulau Batam yang berorientasi ekspor,” pungkas Airlangga.
BERITA TERKAIT: