Hal tersebut dikatakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dengan menjelaskan bahwa prediksi tersebut berdasarkan pantauan kondisi perekonomian hingga inflasi yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
"Tahun depan, Fed Fund Rate (FFR) kami perkirakan subjek ke data baseline kami 3 kali masing-masing 25 bps, 25, bps, dan 25 bps. Timingnya bisa di kuartal I, bisa di kuartal II," kata Perry dalam konferensi Pers, yang dikutip Kamis (22/8).
Sementara, The Fed juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga dua kali pada September 2024 dan November atau Desember 2024 mendatang sebesar 25 basis poin (bps).
"Dua kali tahun ini, jadi masing-masing 25 bps baselinenya," jelasnya.
Sebagai informasi, bank sentral AS itu diketahui telah mempertahankan suku bunga acuannya yang tinggi di kisaran 5,25-5,50 persen sejak Juli 2023.
Sampai saat ini, suku bunga tersebut belum juga turun yang diklaim sebagai upaya The Fed untuk mengendalikan inflasi di Negeri Paman Sam itu.
BERITA TERKAIT: