Yang paling sering terjadi adalah penipuan modus undian berhadiah hingga permintaan pengisian formulir untuk kenaikan tarif transaksi yang tersebar melalui
platform media sosial.
Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah modus penipuan melalui formulir pengisian data pribadi melalui
link palsu yang diberikan oleh penipu.
Link ini biasanya dirancang menyerupai situs resmi perbankan dan tidak membuat nasabah curiga.
Sadar dengan banyaknya modus penipuan ini, Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto menekankan pentingnya kewaspadaan nasabah dalam menghadapi berbagai modus penipuan ini.
"Kami mengimbau agar nasabah selalu memastikan informasi yang didapat berasal dari sumber atau kanal informasi resmi bank bjb seperti website resmi bank bjb, media sosial resmi serta Whatsapp
verified +62811-2023-373, email
[email protected], call center resmi bjb Call 14049," kata Widi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/8).
Widi mengimbau nasabah jangan mudah percaya pada informasi yang didapatkan dari sumber tidak jelas. Apalagi, kata dia, jika diarahkan untuk mengisi data pribadi melalui
link yang diberikan oleh pihak tidak dikenal.
Salah satu cara untuk menghindari penipuan ini, adalah dengan selalu memastikan lokasi kantor cabang atau ATM bank bjb melalui situs web resmi bank atau aplikasi
mobile banking yang telah disediakan.
Situs web dan aplikasi ini telah terjamin keamanannya dan menyediakan informasi yang akurat mengenai lokasi-lokasi yang valid.
Nasabah juga diingatkan untuk tidak memberikan informasi perbankan pribadi, seperti nomor kartu ATM, PIN, Expired Date Kartu, OTP atau CVV/CVC, kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari bank. Informasi tersebut sangat sensitif dan dapat digunakan oleh penipu untuk membobol rekening nasabah.
"Kami terus melakukan upaya untuk melindungi nasabah dari penipuan dengan memberikan edukasi secara berkala dan memastikan nasabah mendapatkan informasi dari saluran yang resmi," tandasnya.
BERITA TERKAIT: