Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mencatat impor pakaian dan aksesoris rajutan (HS 61) naik 55,46 persen secara bulanan (mtm), dengan mayoritas berasal dari Tiongkok.
"Untuk HS 61 utamanya berasal dari Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, Turki, dan Italia," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Kamis (15/8).
Sementara impor pakaian dan aksesoris bukan rajutan (HS 62) naik 29,91 persen, yang mayoritas berasal dari China, Bangladesh, Vietnam, Hong Kong dan Maroko.
Sedangkan nilai impor alas kaki dari China dilaporkan naik 21,54 persen secara tahunan (yoy) dan 7,37 persen secara bulanan.
Selain itu, Amalia juga melaporkan terdapat komoditas lain yang paling banyak diimpor RI, yaitu mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya dengan kode HS 84 yang nilai impornya mencapai 1,55 miliar Dolar AS (Rp24 triliun).
"Kemudian kedua terbesar adalah mesin dan peralatan elektrik dan bagiannya, nilainya 1,27 miliar Dolar AS," katanya.
BERITA TERKAIT: