Perjalanan ini diawali dengan berdirinya NV Saridele di tahun 1954, sebagai jawaban atas tantangan mengalami kelaparan dan permasalahan gizi yang dialami Indonesia pasca kemerdekaan.
Berdirinya NV Saridele diinisiasi oleh pemerintah Indonesia dan PBB.
Seiring perkembangannya, NV Saridele berubah nama menjadi Sarihusada yang kini dikenal luas masyarakat melalui produk SGM yang terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Sejak 1954 hingga hari ini, Sarihusada terus menunjukkan komitmennya untuk menutrisi anak Indonesia lewat produk yang terus berinovasi dan pengembangan program yang mengedukasi.
Dosen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, Sri Margana, menjelaskan bagaimana keadaan Indonesia pasca kemerdekaan dan bagaimana pemerintah mengambil langkah mengatasi masalah gizi.
“Kondisi masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan cukup memprihatinkan, kemiskinan dan kelaparan masih banyak ditemukan di Jawa, tidak jarang masyarakat makannya bongkol pisang, juga ketela pohon, apa saja yang bisa dimakan di masa itu. Hingga akhirnya di tahun 1950 didirikan Lembaga Makanan Rakyat untuk membantu masyarakat mengakses makanan yang sehat,” papar Sri Margana dikutip Rabu (14/8).
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenaga ahli di bidang kesehatan, Pemerintah Indonesia mulai menggagas pendirian pabrik susu pertama untuk atasi masalah nutrisi di masyarakat, terutama anak Indonesia.
Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Putri Keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan bahwa di tahun 1955, Hamengkubuwono IX menyediakan lahan untuk keberadaan pabrik NV Saridele, pertimbangannya adalah saat itu Yogyakarta memiliki pasokan dan kualitas kedelai yang cukup.
Berdirinya pabrik NV Saridele atau saat ini Sarihusada dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, petani kedelai mendapat pendapatan yang stabil sehingga berdampak positif pada ekonomi.
Produktivitas pabrik juga sangat baik, sampai menghasilkan 300 ton susu, 100 ton di antaranya dijual langsung ke masyarakat selama tahun 1957.
"Harapannya, sejak dirintis di tahun 1954, semoga SGM dapat terus eksis dan memberikan kualitas yang terbaik dengan harga yang terjangkau,” ungkap Gusti Hayu.
Dalam mendukung akses nutrisi terbaik, Sarihusada berkomitmen untuk terus melakukan riset dan inovasi dengan tim peneliti terbaik didukung dengan fasilitas Research Center di Yogyakarta.
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menuturkan bahwa, Sarihusada memiliki jutaan alasan untuk orangtua dapat memilih produknya sebagai salah satu nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Ke depannya, Sarihusada akan terus melanjutkan misi dan komitmennya dalam memberikan akses dan menutrisi anak bangsa dari generasi ke generasi.
BERITA TERKAIT: