Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat, dengan fokus khusus pada penanggulangan anemia defisiensi zat besi pada anak.
MoU ini merupakan salah satu dari beberapa kemitraan strategis yang ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis.
Dalam kerja sama ini, PT Sarihusada dan BGN akan melakukan skrining anemia guna menghasilkan data dasar dan pemetaan faktor risiko, yang penting dalam merancang intervensi kesehatan masyarakat yang lebih tepat sasaran.
Selain itu, program ini juga turut memberikan edukasi gizi seimbang dan promosi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di lokasi-lokasi yang dipilih bersama.
“Indonesia bukan sekadar pasar bagi Danone, Indonesia adalah rumah kami,” ujar Antoine de Saint-Affrique, CEO Danone, dalam keterangannya saat penandatanganan MOU.
Perjalanan PT Sarihusada, bagian dari usaha Danone di Indonesia, dimulai sejak 1954 dengan misi untuk mengatasi tantangan malnutrisi anak, sebuah tujuan yang hingga kini terus menjadi fondasi utama dalam setiap langkah perusahaan.
Kemitraan strategis semakin kuat sejak Danone bergabung dengan keluarga Tirto Utomo pada 1998.
“Melalui kolaborasi tersebut, kami semakin menanamkan nilai-nilai lokal dalam operasional bisnis dan memperluas dampak positif kami di berbagai wilayah Indonesia,” jelas Antoine de Saint-Affrique.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BGN menjadi tonggak penting yang mencerminkan dukungan penuh kami terhadap visi Presiden Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga Indonesia.
BERITA TERKAIT: