Mereka itu telah meneken nota kesepahaman di Jakarta dan akan segera terhubung dengan sekolah-sekolah mitra di Australia.
Program BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue
and Growing Engagement) bertujuan untuk membangun hubungan antara
sekolah dan komunitas sekolah Indonesia dan Australia, serta memberikan
akses terhadap pengetahuan dan keterampilan baru bagi para guru
Indonesia dan Australia yang berpartisipasi.
Program BRIDGE telah berjalan selama 16 tahun di Indonesia dan sejauh ini telah membentuk sebanyak 253 kemitraan sekolah Indonesia - Australia.
Dua guru terpilih dari tiap sekolah BRIDGE Indonesia yang baru akan berkesempatan untuk mengunjungi sekolah dan tinggal bersama sekolah mitra mereka di Australia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM mengatakan bahwa program BRIDGE bertujuan membangun hubungan antara masyarakat dan komunitas di Indonesia dan Australia.
"Saya yakin para peserta sekolah BRIDGE yang baru akan dapat mengambil banyak manfaat dari kesempatan yang unik ini," ujarnya dalam keterangan yang dikutip Sabtu (10/8).
Chloe Ashbolt, Konselor Hubungan Masyarakat dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, menghadiri upacara penandatanganan dan mengucapkan selamat kepada kepala sekolah dari sekolah-sekolah yang terpilih yang telah bergabung dalam komunitas BRIDGE.
Sepuluh sekolah yang berhasil dalam program BRIDGE angkatan 2024 adalah:
1. Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
2. MAN 11 Jakarta Selatan, Jakarta
3. MA Pesantren Terpadu Al Fauzan, Jawa Timur
4. MINU KH. Mukmin Sidoarjo, Jawa Timur
5. SD Islam Harapan Ibu, Jakarta
6. SD Smart Auladi, Jawa Barat
7. SMP Laboratorium UM Malang, Jawa Timur
8. SD Islam Kreatif Mutiara Anak Sholeh, Jawa Timur
9. SD Kristen Citra Bangsa, Nusa Tenggara Timur
10. SMPN 6 Langke Rembong, Nusa Tenggara Timur
Program BRIDGE didanai oleh Pemerintah Australia dan diimplementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF).
BERITA TERKAIT: