Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp348,83 miliar. Angka ini melonjak drastis sebesar 6.173,9 persen dibandingkan dengan kerugian Rp5,56 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam periode ini, penurunan pendapatan dilaporkan menjadi faktor utama yang memperparah kerugian tersebut.
Pendapatan perusahaan pada semester pertama 2024 turun dari Rp3,1 triliun pada tahun lalu menjadi Rp2,48 triliun, akibat menurunnya pendapatan dari makanan dan minuman, yang merupakan bisnis utama KFC Indonesia menjadi Rp2,47 triliun.
Selain itu, komisi atas penjualan konsinyasi juga mengalami penurunan dari Rp11,85 miliar menjadi Rp10,46 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan mengalami sedikit penurunan dari Rp1,14 triliun menjadi Rp1,06 triliun. Namun, beban operasi lainnya meningkat tajam dari Rp10,06 miliar menjadi Rp22,07 miliar.
Selama paruh pertama tahun ini, dari sisi liabilitas, utang perusahaan meningkat dari Rp3,1 triliun menjadi Rp3,5 triliun.
Namun, jumlah aset mereka sedikit meningkat dari Rp3,91 miliar menjadi Rp3,97 miliar.
BERITA TERKAIT: