Angka ini melesat 11,26 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan laba Rp1,61 persen.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Rabu (31/7), peningkatan laba ini ditopang oleh pendapatan bersih perseroan yang naik 10 persen menjadi Rp59,22 triliun.
Meski demikian beban pokok pendapatan mengalami peningkatan dalam enam bulan terakhir ini menjadi Rp46,44 triliun dari sebelumnya Rp42,39 triliun.
Selain itu beban penjualan dan distribusi juga naik menjadi Rp9,99 triliun, sementara beban umum dan administrasi membengkak jadi Rp1,03 triliun, serta beban lainnya naik menjadi Rp48,16 miliar.
Namun pada pos pendapatan lainnya meningkat jadi Rp609,15 miliar, sehingga laba usaha keseluruhan tercatat Rp2,32 triliun, yang kemudian dikurangi dengan biaya keuangan yang turun jadi Rp60,97 miliar, beban pajak final Rp28,54 miliar, serta beban pajak penghasilan bersih Rp436,02 miliar, diperoleh laba periode berjalan Rp1,86 triliun.
Per 30 Juni 2024 ini, total ekuitas AMRT sendiri dilaporkan naik menjadi Rp16,19 triliun dari posisi Rp15,7 triliun pada akhir Desember 2023. Sementara total liabilitas membengkak menjadi Rp18,94 triliun dari sebelumnya Rp18,54 triliun.
BERITA TERKAIT: