Sampoerna juga membukukan penurunan laba bersih sebesar 11,6 persen di periode ini.
Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi mengungkapkan, terjadinya penurunan laba imbas dari kenaikan cukai tembakau. Ia pun berharap pemerintah menerapkan kebijakan cukai yang sesuai dan terukur dengan memperhatikan tingkat inflasi serta mempertimbangkan daya beli masyarakat.
"Kenaikan kan 4 kali lipat dari inflasi, ya ini kita harapkan parameter untuk mengukur cukai bisa selaras dengan parameter yang lebih terukur. Pemerintah seyogyanya mempertimbangkan faktor faktor di atas," ujar Ivan dalam acara Paparan Publik di Jakarta, dikutip Selasa (30/7).
Pemerintah juga diharapkan melanjutkan kebijakan yang mendukung kontinuitas segmen padat karya sigaret kretek tangan (SKT), dan menghentikan akselerasi down trading (perpindahan konsumen ke produk yang lebih murah).
Kinerja industri hasil tembakau masih penuh dengan tantangan yang dipengaruhi oleh dinamika pasar. Walaupun pertumbuhan ekonomi relatif stabil, daya beli konsumen dewasa secara keseluruhan cenderung melemah.
BERITA TERKAIT: