Kejadian ini diketahui melalui @falconfeeds.io dalam unggahan di platform X. Akun tersebut mengklaim dirinya sebagai platform intelijen keamanan siber dan menjadi penyalur informasi dari pasar gelap ke sosial media X.
Akun ini juga merupakan platform yang pernah membagikan info Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS2 Surabaya diretas beberapa waktu lalu.
Dalam unggahannya di platform X, Falcon Feeds menyebut bahwa BKPM telah mengalami serangan siber dengan 11.000 catatan proyek investasi telah bocor ke dark web.
"Peringatan pelanggaran data. Seorang pelaku ancaman mengaku telah membocorkan database Kementerian Investasi/BKPM RI. Data tersebut mencakup 11.000 catatan proyek investasi dan 8.000 catatan izin usaha, serta informasi dari National Single Window for Investment (NSWI)," tulis falcon feeds dalam cuitannya, dikutip Selasa (23/7).
Meski demikian berita tersebut masih belum dapat dikonfirmasi. Sebab, hingga hari ini, lembaga tersebut belum memberikan jawaban.
Serangan siber ini bukan kali pertama terjadi, sebelumnya Falcon Feeds juga mengungkapkan bahwa salah satu perusahaan besar makanan dan minuman terbesar di Indonesia, PT Garudafood Putra Putri Jaya diduga juga menjadi korban serangan ransomware.
Kelompok peretas itu mengancam akan mempublikasikan data perusahaan yang berhasil mereka miliki sebesar 10 GB dalam waktu 6-7 hari ke depan.
BERITA TERKAIT: