Di sisi lain, penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) mendorong harga minyak semakin turun.
Harga minyak mentah Brent turun 2,48, Dolar AS atau 2,9 pesen, menjadi 82,63 Dolar AS per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 2,69 Dolar AS atau 3,3 persen menjadi 80,13 Dolar AS.
Perang di Gaza telah menyebabkan investor memperhitungkan risiko yang lebih tinggi ketika memperdagangkan minyak, karena ketegangan mengancam pasokan global. Jika gencatan senjata tercapai, pemberontak Houthi yang didukung Iran dapat mengurangi serangan mereka terhadap kapal komersial di Laut Merah, karena kelompok tersebut menyatakan serangan tersebut untuk mendukung Hamas.
Kepala ekonom di Matador Economics, Tim Snyder, mengatakan geopolitik mulai sedikit mereda sehingga hal ini akan menguntungkan, menyusul berita gencatan senjata ini.
Phil Flynn, analis di Price Futures Group mengatakan indeks dolar AS naik setelah data pasar tenaga kerja dan manufaktur AS yang lebih kuat dari perkiraan minggu ini sehingga menekan harga minyak.
Mata uang AS yang lebih kuat mengurangi permintaan minyak dalam mata uang dolar dari pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Para pejabat Tiongkok mengakui bahwa daftar tujuan ekonomi yang ditekankan kembali pada akhir pertemuan Partai Komunis minggu ini mengandung "banyak kontradiksi yang kompleks", yang menunjukkan adanya jalan bergelombang dalam implementasi kebijakan.
BERITA TERKAIT: