Pada APBN 2025, pemerintah menargetkan defisit dalam kisaran 2,45 persen sampai 2,82 persen untuk mengantisipasi pembayaran bunga utang tahun depan.
“Baru jadi alarm kalau defisit anggaran di negara-negara Uni Eropa rata-rata 5 persen sampai 7 persen. Alarmnya bunyinya di Eropa, bukan di Indonesia. Kita masih di bawah 3 persen,” jelas Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/6).
Airlangga menyampaikan, Bank Sentral UE sudah mengingatkan negara-negara anggota untuk memelihara tingkat defisit anggaran di bawah 3 persen.
“Di Jerman, Prancis, Italia, itu (defisit) antara 5 persen sampai 7 persen, dan Indonesia di bawah 3 persen, jadi tidak perlu panik," lanjut Airlangga.
Selain kemampuan menjaga fundamental ekonomi, Ketua Umum Partai Golkar ini yakin kebijakan perekonomian pemerintah di tahun depan masih akan tetap sejalan dengan kebijakan yang ada saat ini.
Di sisi lain, peningkatan ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2024 diikuti meningkatnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti China, AS, dan Jepang. Selain itu, ekspor Indonesia ke ASEAN dan UE juga mengalami kenaikan.
“Selain dari segi
trade kita surplus, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi di 5,11 persen, inflasi rendah di 2,8 persen, juga daya saing relatif tinggi," tandasnya.
BERITA TERKAIT: