Seperti dikutip
Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent terpantau naik 2 sen menjadi 85,35 dolar AS (Rp) per barel.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS terpantau turun 6 sen menjadi 81,51 dolar AS (Rp) per barel.
Pada perdagangan sebelumnya, kedua harga minyak acuan itu terpantau naik lebih dari 1 dolar, usai drone Ukraina menyerang terminal minyak di pelabuhan utama Rusia yang menyebabkan kebakaran.
Selain itu, naiknya harga minyak tersebut juga terjadi setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz memperingatkan bakal terjadi perang habis-habisan dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang diam-diam merekam situs militer rahasia Tel Aviv.
Meningkatnya perang di kawasan ini telah meningkatkan kemungkinan terganggunya pasokan minyak mentah dari produsen-produsen utama.
“Pelaku pasar kembali mempertimbangkan potensi risiko gangguan jika terjadi konflik yang lebih luas karena ketegangan geopolitik meningkat antara Israel dan Hizbullah,” kata ahli strategi pasar di IG di Singapura, Yeap Jun Rong.
Menurut pengamat itu, konflik tersebut diyakini masih akan meluas, yang dapat memengaruhi harga minyak dunia.
BERITA TERKAIT: