Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memaparkan kerja sama tersebut bisa saja tentang penelitian tentang dampak lingkungan dari fasilitas FPV, pengembangan standar dan pedoman untuk mengelola risiko dalam pemasangan FPV, serta regulasi dan kebijakan yang lebih baik untuk memfasilitasi pengembangan proyek FPV.
Dalam pertemuan dengan Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Juma Shofaqir, di Dushanbe, Tajikistan, di sela acara The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference, Basuki mengapresiasi pengembangan potensi energi terbarukan di Tajikistan.
"Indonesia berkomitmen meraih net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, salah satunya melalui pembangun bendungan tenaga air. Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 248 bendungan. Sebanyak 187 bendungan telah dibangun sebelum 2015 dan 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024," kata Basuki, dikutip Kamis (13/6).
Adapun menurut RUPTL 2021-2030, tenaga air di Indonesia berpotensi naik hingga 16.027 MW. Sebanyak 43 dari 61 bendungan yang dibangun pada 2015-2024 memiliki potensi listrik tenaga air sebesar 255,15 MW. Di antara 248 bendungan, sebanyak 246 bendungan juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung atau floating photovoltaic (FPV) hingga 13.575 MW.
BERITA TERKAIT: