Data neraca nasional baru dari Biro Statistik Australia mengkonfirmasi lemahnya pertumbuhan saat ini, sebuah angka triwulanan terendah sejak September 2021.
“Pertumbuhan PDB lemah pada bulan Maret, dengan perekonomian mengalami pertumbuhan terendah sepanjang tahun sejak Desember 2020,” kata kepala neraca nasional ABS Katherine Keenan, seperti dikutip dari
9News, Kamis (6/6).
“PDB per kapita turun selama lima kuartal berturut-turut, turun 0,4 persen di bulan Maret dan 1,3 persen sepanjang tahun," ujarnya.
Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers mengatakan lemahnya angka tersebut disebabkan oleh tingginya suku bunga.
“Selama setahun terakhir, sekitar tiga perempat negara-negara OECD telah mencatat kuartal negatif sementara Australia hingga saat ini menghindari hal tersebut,” kata Chalmers.
“Di tengah kondisi global yang sulit ini, Australia mencatat pertumbuhan tahunan yang lebih cepat dibandingkan sebagian besar negara maju – lebih cepat dibandingkan Kanada, Italia, Inggris, Jepang, dan Jerman," ujarnya.
Sejak pemilu, lanjut Chalmers, Australia juga mencatat pertumbuhan lapangan kerja yang lebih cepat dibandingkan negara maju lainnya.
Para ekonom memperkirakan Australia akan mengalami pertumbuhan yang sangat lemah atau bahkan tidak ada sama sekali, dan Gubernur Bank Sentral Michele Bullock mengatakan di Senat pada Rabu bahwa ia tidak memperkirakan PDB akan meningkat.
?"Menurut saya, kita berada dalam posisi di mana perekonomian sangat lemah," kata Bullock.
"Kita punya masyarakat yang mengurangi belanja diskresi, tapi kita masih melihat pasar tenaga kerja bertumbuh, dan itu adalah hal yang sangat penting untuk diingat – bahwa tingkat pengangguran meningkat secara bertahap namun lapangan kerja masih terus bertambah," ujarnya.
BERITA TERKAIT: