Mengutip
Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent hari ini anjlok 0,68 persen menjadi 83,14 dolar AS (Rp1,33 juta) per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,73 persen menjadi 79,22 dolar AS (Rp1,26 juta) per barel.
Kedua harga acuan minyak itu terpantau turun kurang dari 1 persen sejak perdagangan awal pekan ini. Hal ini disinyalir karena pejabat The Fed sedang menunggu tanda-tanda perlambatan inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Menurut para analis, hal tersebut telah membuat harga minyak dunia semakin loyo.
"Kekhawatiran melemahnya permintaan menyebabkan penjualan minyak menurun karena prospek penurunan suku bunga The Fed semakin jauh," kata analis di Fujitomi Securities, Toshitaka Tazawa.
Secara keseluruhan, komentar pejabat The Fed diyakini memberi sinyal yang jelas bahwa suku bunga akan tetap berada di level 5,25 persen sampai 5,50 persen, atau lebih lama dari perkiraan pasar.
Hal tersebut berdampak pada pasar minyak karena biaya pinjaman lebih tinggi dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak mentah.
BERITA TERKAIT: