"Outstanding piutang pembiayaan perusahaan Buy Now Pay Later (BNPL) per Maret 2024 sebesar Rp 6,13 triliun meningkat 23,90 persen secara tahunan atau year on year (yoy)," kata Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya OJK, Agusman dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (17/5).
Pertumbuhan tersebut, kata Agusman diiringi dengan pinjaman bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) Gross sebesar 3,15 persen, dan NPF Nett sebesar 0,59 persen.
Menurutnya, total utang di Paylater akan terus bertambah di tengah meningkatnya pengguna layanan tersebut, karena lebih memudahkan masyarakat dalam berbelanja online dibandingkan dengan kredit bank.
"Kinerja dan pertumbuhan perusahaan pembiayaan BNPL diproyeksikan akan terus meningkat seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi belanja secara online," sambung Agusman.
Di sisi lain, OJK juga mencatat pertumbuhan piutang pada perusahaan pembiayaan untuk kendaraan bermotor. Piutang tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 14,19 persen (yoy) dan 3,75 persen (ytd) pada kuartal I 2024.
Penjualan kendaraan bermotor itu diketahui masih tetap tumbuh yang tercermin dari nilai outstanding piutang pembiayaannya di tengah lesunya penjualan kendaraan.
BERITA TERKAIT: