Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik menjadi 83,30 dolar AS (Rp,1,33 juta) per barel atau naik 0,4 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) juga naik 0,4 persen menjadi 78,45 dolar AS (Rp1,25 juta) per barel.
Harga minyak mentah dunia ini kembali merangkak naik setelah sempat membukukan penurunan mingguan tertajam dalam tiga bulan, di mana Brent anjlok lebih dari 7 persen dan WTI AS turun 6,8 persen.
"Setelah turun sedikit lebih dari 7,3 persen minggu lalu karena meredanya ketegangan geopolitik, ICE Brent memulai minggu perdagangan baru dengan pijakan yang lebih kuat, dibuka lebih tinggi," kata kepala riset komoditas ING Warren Patterson dalam sebuah catatan.
Menurut Warren, kondisi tersebut dipicu oleh Arab Saudi yang menaikkan OSP bulan Juni untuk kawasan Asia, Eropa Barat Laut, dan Mediterania di tengah pengetatan pasokan pada kuartal ini.
Salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia itu menaikkan harga jualnya setelah melihat kecilnya prospek kesepakatan gencatan senjata di Gaza, sehingga konflik Israel-Hamas dikhawatirkan dapat meluas ke negaranya.
“Berita bahwa Israel ingin melanjutkan dan memperluas operasinya di Rafah, berisiko menggagalkan potensi perjanjian gencatan senjata dan menghidupkan kembali ketegangan geopolitik Timur Tengah yang tampaknya mereda,” kata analis pasar IG Tony Sycamore.
BERITA TERKAIT: