Badan Pusat Statistik pada Kamis (2/5) mengungkapkan bahwa inflasi itu terjadi saat momen Lebaran 2024, ketika masyarakat banyak yang melakukan mudik.
"Secara year to year terjadi inflasi 3,0 persen dan secara tahun kalender atau year to date inflasi 1,19 persen," ujar Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
Menurutnya, inflasi bulanan ini masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dengan inflasi sebesar 0,52 persen.
Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar pada periode Lebaran ini yaitu dari sektor transportasi, dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil 0,12 persen.
"Di mana penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, tarif angkutan antarkota dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen," kata Amalia.
Sementara itu komoditas lain yang memberi andil inflasi yaitu bawang merah sebesar 0,14 persen, emas perhiasan 0,08 persen, tomat 0,04 persen, serta bawang putih 0,02 persen.
BERITA TERKAIT: