Tidak hanya sebagai pelabuhan untuk bisa menampung kapal pesiar dan yacht, namun juga destinasi baru wisata bahari.
Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mendukung upaya Pelindo tersebut. Dia menegaskan hal itu saat Kunjungan Kerja Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2023–2024 dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan DPR untuk Evaluasi Pengembangan BMTH dan Ketahanan Energi beberapa waktu lalu.
“Sangat penting peningkatan baik kapasitas maupun kualitas fasilitas penunjang ekosistem wisata internasional yang baik di Bali,” ujar Gde dalam keterangannya yang diterima redaksi, Rabu (1/5).
Kegiatan kunjungan kerja tersebut menghasilkan salah satu rekomendasi dari Legislator Partai Golkar tersebut yakni untuk segera melakukan relokasi kapal non-tuna di Pelabuhan Benoa.
Gde Sumarjaya mengingatkan pentingnya peningkatan baik kapasitas maupun kualitas fasilitas penunjang ekosistem wisata internasional yang baik di Bali.
Sehubungan dengan itu, Gde meminta Pelindo, Kementerian BUMN bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk segera merekolasi kapal-kapal non-tuna yang sedang labuh/bersandar di Pelabuhan Benoa.
Utamanya kapal-kapal ikan dan cumi yang sudah tidak beroperasi guna mendukung desain pembangunan BMTH dan peningkatan keamanan serta keselamatan bagi wisatawan.
BERITA TERKAIT: