Bahkan tekanan terhadap nilai rupiah lebih baik dibanding dengan beberapa negara lain di Asia. Beberapa di antaranya adalah Taiwan yang terdepresiasi hingga 5,95 persen, dan Korea Selatan hingga 6,62 persen.
"Kemudian baht Thailand 7,78 persen, dan Jepang yen terdepresiasi 8,83 persen. Jadi fundamental Indonesia lebih bagus," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (22/4).
Melihat tren tersebut, Airlangga menyebut bahwa tekanan secara geopolitik relatif melandai.
Selain nilai tukar rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) mengalami penurunan tipis ke level 7.072. Angka ini lebih baik dibandingkan Hong Kong dan Thailand yang mengalami penurunan hingga 3,14 persen dan 4,28 persen.
"Dari segi neraca perdagangan, kita
alhamdulillah surplus positif di 4,47 miliar di Maret 2024, lebih tinggi dari Februari maupun Maret tahun lalu," tandasnya.
BERITA TERKAIT: