Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut, harapan itu sejalan dengan banyaknya investor yang mengajukan konsep tempat konser skala internasional untuk kompleks THR-TRS.
"Banyak investor mengajukan untuk (menjadi) tempat konser, karena di Surabaya tidak ada. Kalau sudah mendatangkan artis internasional, itu membutuhkan kapasitas berapa puluh ribu. Dan hari ini di Surabaya belum ada yang mencukupi," kata Walikota Eri dikutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (13/4).
Perubahan rencana dari wahana permainan menjadi tempat konser tidak terkait dengan biaya sewa, melainkan harga tiket masuk. Sebab, ia menginginkan harga tiket masuk yang terjangkau agar dapat diakses semua kalangan masyarakat.
"Yang saya minta (tiket masuk) Rp25 ribu. Sehingga ketika saya meminta tiket masuk Rp25 ribu, maka investasinya juga harus dihitung, tidak hanya
appraisal terhadap tanahnya," jelasnya.
"Kalau harga (sewa THR-TRS) mahal tapi tidak mempertimbangkan (tiket masuk) Rp25 ribu, dia (investor) bisa. Tapi setelah dihitung, yang diajukan adalah ketika itu dibuat wahana seperti permainan, masih berkurang," imbuhnya.
Walikota mengklaim, saat ini sudah ada sekitar 5 investor yang mengajukan kawasan THR-TRS menjadi tempat konser.
Meski demikian, ia menyatakan bahwa rencana menjadikan kawasan THR-TRS sebagai tempat konser skala internasional, masih dalam tahap diskusi dengan para ahli dan
stakeholder terkait.
"Nanti kita bahas lagi dengan banyak pihak, para
stakeholder di Surabaya," tuturnya.
BERITA TERKAIT: