Angka tersebut nyaris mencapai Rp200 triliun, dan melonjak 144,5 persen dibandingkan 2022 lalu.
Mengutip
France24 pada Sabtu (30/3), kenaikan laba bersih Huawei ini terjadi seiring dengan pendapatan perusahaan yang juga tumbuh 9,6 persen, menjadi 704,2 miliar yuan atau senilai Rp1.548 triliun.
Kinerja perusahaan asal China ini moncer berkat penawaran beberapa produk baru. Salah satunya seperti ponsel pintar seri Mate 60 Pro pada 2023.
Sejumlah ulasan menunjukkan ponsel pintar itu menawarkan kecepatan dalam mengunduh berkat chip semikonduktor. Hal tersebut terjadi meski Amerika Serikat (AS) terus membatasi kemampuan Huawei dalam mengakses teknologi canggih dari pemasok di Negeri Paman Sam sejak 2019.
Berkat produk tersebut, penjualan Huawei meningkat tajam di China. Bahkan, pengiriman ponsel pintar seri Mate 60 Pro naik hingga 47 persen pada kuartal IV 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di China.
Hal tersebut juga telah membuat pangsa pasar Huawei berada di peringkat empat atau di atas Xiaomi. Setelah sebelumnya pendapatan perusahaan itu hanya tumbuh 0,9 persen karena Huawei tengah berupaya menstabilkan bisnisnya.
Sementara Apple, tetap mempertahankan posisi pertama, meski dengan pertumbuhan pengiriman hanya 6 persen di China.
BERITA TERKAIT: