Senior Executive Vice President Operation BRI, Nyoman Sugiriyasa, dalam pernyataannya melaporkan bahwa uang tunai yang disiapkan pada tahun ini meningkat dibandingkan periode libur Lebaran pada 2023 lalu.
"Terjadi kenaikan 5,3 persen secara year on year pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun lalu dikarenakan perbedaan masa libur periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) yang sebelumnya 7 hari menjadi 10 hari di tahun ini," kata Nyoman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/3).
Nyoman menjelaskan uang kas yang disiapkan tersebut tidak akan mengganggu likuiditas perseroan.
Menurutnya, pada periode Lebaran, kecepatan perputaran uang justru terjadi sehingga menunjukkan aktivitas ekonomi yang meningkat dan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Periode Ramadan dan Lebaran merupakan periode dimana tingkat konsumsi rumah tangga paling tinggi dalam setahun. BRI telah menyediakan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan uang kartal nasabah di periode ramadhan dan lebaran tahun 2024," tutur Nyoman.
Selain memastikan kesediaan uang kas, BRI juga akan menjaga reability untuk jaringan e-channel transaksi di seluruh Indonesia.
Masyarakat disebut dapat mengakses lebih dari 686 ribu jaringan e-channel BRI yang terdiri dari ATM, CRM, dan EDC untuk bertransaksi memenuhi kebutuhan finansial nasabah selama lebaran.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan Agen BRILink yang berjumlah 741 ribu dan tersebar di seluruh Indonesia.
BERITA TERKAIT: