Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (26/2) disebutkan bahwa angka tersebut naik 867 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,99 miliar. Kenaikan tersebut ikit meroketkan laba per saham menjadi Rp33,90 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp4,62.
Lonjakan laba tersebut didukung oleh pendapatan Rp292,37 miliar, surplus 179 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp104,61 miliar.
Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp236,18 miliar. Naik 193 persen dari Rp80,46 miliar. Sementara laba kotor Rp56,19 miliar, melesat 132 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp24,15 miliar.
Untuk jumlah pendapatan tercatat sebesar Rp87,96 miliar, melambung 151 persen dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp172,44 miliar.
Pendapatan lain-lain tercatat Rp406,37 juta, naik dari Rp119,76 juta. Sementara beban bunga pinjaman Rp1,07 miliar, bengkak dari episode sama akhir tahun sebelumnya Rp292,21 juta.
Laba sebelum manfaat pajak penghasilan Rp110,46 miliar, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp13,35 miliar. Laba bersih periode berjalan Rp106,33 miliar, melambung signifikan dibanding episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,99 miliar.
BERITA TERKAIT: