Langkah India dilakukan saat Moskow melakukan diversifikasi impor buah-buahan di tengah pembatasan pengiriman ke Ekuador setelah adanya hama berbahaya yang ditemukan dalam pengiriman.
"Pengiriman 1.540 kotak pisang telah disetujui untuk pengiriman ke Rusia oleh Otoritas Pengembangan Ekspor Produk Pertanian dan Makanan Olahan India (APEDA)," New Delhi mengumumkan pada Minggu, seperti dikutip dari
RT, Selasa (20/2).
Buah-buah ini ditanam di Andhra Pradesh sebelum dikirim dari Mumbai ke pelabuhan Novorossiysk di Rusia.
Para pejabat mengatakan kesepakatan kedua negara tercapai setelah Rusia menunjukkan minat tambahan terhadap impor buah tropis India, yang merupakan produsen pisang terbesar di dunia, dengan produksi tahunan sebesar 30 juta metrik ton (MT).
Sebelumnya, Rusia mengimpor sebagian besar pisangnya dari Ekuador. Namun, awal bulan ini Moskow melarang sebagian pasokan dari negara Amerika Selatan tersebut setelah menemukan lalat bungkuk polifag, pembawa kolera, dan wabah lebah, dalam beberapa pengiriman.
Selain itu, larangan tersebut juga dilakukan menyusul pengumuman Presiden Ekuador Daniel Noboa yang akan menukar peralatan militer Rusia dan Ukraina yang sudah ketinggalan zaman dengan perangkat keras baru buatan AS.
Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan melanggar perjanjian yang melarang Ekuador mentransfer peralatan Rusia tanpa persetujuan Moskow.
"Transaksi bilateral antara India dan Rusia mencapai 50 miliar dolar AS pada tahun lalu dan dapat melampaui angka 65 miliar dolar AS pada tahun 2024," kata Ajay Sahai, ketua Federasi Organisasi Ekspor India (FIEO), kepada RT awal bulan ini.
Tahun lalu, India mengekspor barang senilai 4 miliar dolar AS ke Rusia, sebagian besar didorong oleh produk-produk teknik, yang meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1,32 miliar dolar AS dari 680 juta dolar AS pada tahun 2022.
Selain minyak mentah dan batu bara, perdagangan bilateral juga mengalami pertumbuhan di bidang-bidang baru seperti minyak mentah, besi, mesin, elektronik, bahan kimia, keramik, dan pertanian.
BERITA TERKAIT: