Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam laporannya mengungkapkan transaksi menggunakan QRIS telah mencapai 45 juta orang.
Menurut Perry, setidaknya 41 juta pengguna itu merupakan UMKM yang perputaran transaksinya berjalan begitu cepat.
Berdasarkan data yang dihimpun BI, per Oktober 2023 nominal transaksi QRIS sendiri telah tumbuh sebesar 186,08 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan nominal transaksi QRIS mencapai Rp24,97 triliun.
Kenaikan itu, kata Perry, terjadi lantaran banyaknya dorongan BI yang gencar menyentuh sejumlah sektor untuk menggunakan QRIS.
“Sektor-sektor yang belum tersentuh oleh financial institution kami sentuh dengan QRIS. Tahun lalu 35 juta, sekitar 30-an juta adalah merchant yang sebagian besar adalah UMKM dan mikro,” ujar Perry dikutip Jumat (9/2).
Di sisi lain, BI juga melaporkan transaksi menggunakan uang elektronik Sepanjang tahun ini akan mencapai Rp1.050 triliun, atau naik 25 persen dibandingkan tahun 2023 Rp836 triliun.
Angka tersebut diprediksi akan menanjak hingga Rp1.289 triliun pada 2025 mendatang, lantaran pertumbuhan ekonomi digital yang terus menunjukkan peningkatan secara drastis.
BERITA TERKAIT: