Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PAM JAYA dan Baznaz Provinsi DKI Jakarta Tandatangani MOU untuk Program Pemberdayaan Difabel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 08 Februari 2024, 10:25 WIB
PAM JAYA dan Baznaz Provinsi DKI Jakarta Tandatangani MOU untuk Program Pemberdayaan Difabel
PAM Jaya dan Baznas DKI Jakarta berfoto bersama setelah melakukan Penandatanganan MoU/Ist
rmol news logo Dalam langkah konkret mendukung program bagi penyandang disabilitas (difabel), PAM JAYA dan Baznas Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk menginisiasi Program Pemberdayaan Difabel.

Penandatanganan MoU tersebut mencerminkan komitmen yang kuat dari PAM JAYA terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan difabel di wilayah tersebut.

Acara penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Ketua Baznas Provinsi DKI Jakarta Dr. Ahmad H Abubakar, Wakil Ketua II (Waka II) Ir. Saat Suharto, Kabid. Disday H. Ahmad Soleh, dan Lurah Lebak Bulus, Jaenudin.

Adapun Program Pemberdayaan Difabel ini melibatkan penyediaan dukungan untuk lima tenaga pengajar bahasa isyarat dan umum selama periode 12 bulan di Pesantren Tahfiz Difabel K.H. Lutfi Fathullah.

Melalui inisiatif ini, PAM JAYA, bersama Baznas Provinsi DKI Jakarta, berupaya memberikan peluang yang setara bagi difabel untuk belajar mengaji dan menghafal Al-Quran.

Dukungan tersebut juga mencakup aspek moral dan motivasional, yang diharapkan dapat mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pembelajaran bagi difabel.

Pentingnya pemerataan dan kemudahan akses bagi difabel juga ditekankan dalam program ini, terutama dalam memastikan hak-hak mereka dalam mendapatkan pendidikan agama berkualitas. Diharapkan bahwa melalui Program Pemberdayaan Difabel ini, stigma dan diskriminasi terhadap difabel dapat berkurang, dan masyarakat semakin menyadari hak yang setara untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran agama.

Di sisi lain, dalam kesempatan tersebut, pemerataan akses terhadap ketersediaan air perpipaan untuk seluruh kalangan juga ditekankan oleh Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin.

"Insya Allah, tahun 2030, semua warga Jakarta, tanpa terkecuali, akan bisa merasakan akses air perpipaan, termasuk saudara-saudara kita yang termasuk disabilitas," kata Arief

Akses air perpipaan yang dialirkan melalui keran diharapkan dapat memberikan kemudahan praktis bagi difabel, mengurangi ketergantungan pada pengumpulan air jerigen di rumah mereka.

Saat ini PAM JAYA sendiri tengah melakukan transformasi pelayanan air bersih, dengan target mencapai 100 persen pengelolaan oleh PAM JAYA di Jakarta menuju 100 persen cakupan pelayanan air bersih untuk warga Jakarta pada tahun 2030. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA