Turut hadir dalam kegiatan ini CEO Import United Ausindo Pty Ltd, Michael Samsir, dan CEO Navanti Holdings, Ivan Tandyo.
“Peresmian Komunitas Ekspor Melbourne ini diharapkan menjadi pusat informasi, edukasi, dan fasilitas ekspor bagi diaspora pelajar Indonesia di Australia. Sehingga, dapat meningkatkan pengetahuan pasar serta mempercepat penetrasi ekspor produk Indonesia,” jelas Atase Perdagangan RI di Canberra, Agung Haris Setiawan, melalui keterangannya, Senin (29/1).
Menurut Haris, terbentuknya Komunitas Ekspor Melbourne ini merupakan langkah konkret bagi para mahasiswa Indonesia di Australia dalam membuat pergerakan kolektif yang memudahkan aktivitas usaha para pengekspor pemula.
“Salah satu kemudahan yang akan didapatkan Komunitas Ekspor Melbourne adalah dukungan dari para pelaku usaha. Seperti dukungan dari Import United Ausindo dengan memfasilitasi gudang eksportir dan juga dari Navanti Holdings yang berupa dukungan permodalan. Hal ini diharapkan semakin memacu semangat diaspora pelajar Indonesia untuk mendukung ekspor produk Indonesia dan memantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar pengekspor di negara lain,” ujar Haris.
Sementara itu, Kepala Bidang Penguatan Bilateral PPI Dunia yang sekaligus mahasiswi tugas belajar Kementerian Perdagangan, Amelia Devi Prasanti menyampaikan, pelajar Indonesia di luar negeri memiliki potensi besar untuk menjadi duta ekspor yang mampu membuka jaringan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan berbagai negara. Terbentuknya komunitas ekspor ini menjadi salah satu upaya PPI Dunia untuk merealisasikan hal tersebut.
“Indonesia memiliki sekitar 80 ribu pelajar yang tersebar di 65 negara di dunia. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit. Sehingga, kami di PPI Dunia menjembatani para pelajar tersebut untuk menjadi bagian dari percepatan ekspor nasional, salah satunya melalui pembentukan komunitas ekspor di Melbourne ini,” papar Amelia.
Ditambahkan Koordinator Komunitas Ekspor Melbourne yang juga mahasiswa S2 di University of Melbourne, Taufiqurrahman Ali, Komunitas Ekspor Melbourne akan dimanfaatkan oleh para pelajar Indonesia di Australia untuk saling bertukar informasi seputar tata cara ekspor, serta bekerja sama dalam mencari relasi atau pembeli yang potensial.
“Komunitas Ekspor Melbourne menjadi jawaban bagi para diaspora, khususnya pelajar yang selama ini berminat ekspor, namun belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menjadi pengekspor, maupun untuk pengekspor pemula. Kami melihat banyak pelajar Indonesia di Melbourne yang ingin memulai bisnis dan menjadi pengekspor, namun belum memiliki wadah untuk saling terkoneksi. Bersama komunitas ekspor Melbourne Australia, kami akan saling berbagi informasi terkait cara ekspor dan bekerjasama dalam mencari pembeli potensial,” pungkas Taufiq.
Peresmian Komunitas Ekspor Melbourne merupakan salah satu implementasi lanjutan dari kegiatan Duta Ekspor yang dilakukan bersama Wakil Menteri Perdagangan di Canberra beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut diinisiasi Presiden PPI Australia 2022/2023, Yudhi Hartawan, dan Presiden PPI Selandia Baru 2023/2024, Radya Mahardika, yang merupakan mahasiswa tugas belajar Kementerian Perdagangan.
Total nilai perdagangan Indonesia-Australia periode Januari-November 2023 tercatat sebesar 11,23 miliar dolar AS. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar 2,85 miliar dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar 8,37 miliar dolar AS.
BERITA TERKAIT: