Dalam pernyataannya di laman resmi yang dikutip Sabtu (27/1), BEI mengatakan, pola transaksi saham PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) dan PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. (BSML) bergerak di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA). Selain itu, saham PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) dan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) juga berada dalam pantauan ketat.
Langkah tersebut dilakukan dalam rangka perlindungan investor di pasar modal, khususnya bagi pemegang saham 4 emiten tersebut.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham SURI, BSML, FORU, dan HUMI, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa," tulis P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Endra Febri Styawan dalam surat keterbukaan Informasi.
Namun, ia menegaskan bahwa pengumuman UMA tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan di bidang Pasar Modal.
BEI mengimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS.
"Investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," tegasnya.
Saham FORU meroket selama sebulan terakhir sebesar 79,9 persen dan 83,7 persen dalam sepekan terakhir. Informasi terakhir mengenai FORU adalah informasi tanggal 8 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website BEI tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sementara, saham BSML selama sebulan terakhir naik 35,8 persen dan selama sepekan terakhir naik 16,4 persen. Informasi terakhir mengenai emiten tersebut tanggal 10 Januari 2024 tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sedangkan SURI, sahamnya meroket 113,6 persen selama sebulan terakhir dan naik 53,57 persen selama sepekan terakhir.
Kemudian emiten milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), sahamnya mengalami penurunan harga. Selama sebulan terakhir tercatat amblas 46,6 persen dan selama sepekan terakhir anjlok 48,7 persen.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat, adalah informasi tanggal 18 Januari 2024 tentang keterbukaan informasi pembelian kapal.
BERITA TERKAIT: