Mengutip pernyataan Google,
Bloomberg melaporkan Kamis (11/1), di antara pekerja yang terkena dampak adalah mereka yang bekerja pada Asisten Google berbasis suara dan tim perangkat keras augmented reality.
Perusahaan juga mengatakan bahwa, pekerja di organisasi teknik pusat perusahaan ikut terkena dampak pemutusan hubungan kerja tersebut.
“Sepanjang paruh kedua tahun 2023, sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, serta menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.
“Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi seperti ini, yang mencakup beberapa penghapusan peran secara global," ujarnya.
Situs berita Semafor pertama kali melaporkan PHK tersebut ke tim Asisten Google, sedangkan 9to5Google pertama kali melaporkan reorganisasi di tim perangkat keras.
Staf yang terkena dampak sudah mulai menerima berita tersebut dan akan memiliki kesempatan untuk melamar posisi terbuka di tempat lain di Google, kata perusahaan itu.
Serikat Pekerja Alfabet, yang mewakili beberapa karyawannya, mengkritik pemutusan hubungan kerja tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting ke jejaring sosial X.
“Anggota dan rekan tim kami bekerja keras setiap hari untuk menciptakan produk hebat bagi pengguna kami, dan perusahaan tidak dapat terus memecat rekan kerja kami sambil menghasilkan miliaran dolar setiap kuartal,” kata grup tersebut.
“Kami tidak akan berhenti berjuang sampai pekerjaan kami aman!” lanjutnya.
BERITA TERKAIT: