Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
"Jadi kalau saat ini kita berbicara EV, Indonesia seharusnya menjadi tempat pusat industri. Sebab, raw materialnya ada di sini," katanya.
Menurut Sekum Gaikindo itu, nikel untuk pembuatan baterai ada di Indonesia, dengan cadangan nikel yang lebih besar dibandingkan negara ASEAN lainnya.
"Kalau kita bandingkan dengan negara-negara ASEAN yang punya industri kendaraan bermotor maka Indonesia yang harusnya paling unggul. Selain itu kita domestik marketnya paling besar 31 persen di antara ASEAN ya," tambahnya.
Dikatakan Kukuh, ekosistem EV sejauh ini telah berubah menjadi pasar yang sangat besar dan potensial untuk berkembang di negeri sendiri.
"Jadi potensi terbesar di tahun depan tahun 2024 harusnya Indonesia terus tumbuh karena ekosistemnya mulai dikembangkan udah mulai ada yang bikin baterai dan merakit baterai itu untuk EV," jelasnya.
Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil listrik tercatat telah mencapai 51.831 unit sepanjang 10 bulan pertama 2023. Angka itu naik 322 persen secara year-on-year (YoY) dari 12.281 unit pada tahun lalu.
Untuk itu, Kukuh meyakini bahwa kedepannya, investasi sektor otomotif di dalam negeri akan tumbuh dengan pesat, mengingat potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam ekosistem EV.
BERITA TERKAIT: