Langkah ini diambil karena mengacu pada kesuksesan Brasil yang dapat memanfaatkan tanaman tebu sebagai bahan baku bioetanol.
Direktur Bioenergi EBTKE Kementerian ESDM, Edi Wibowo, menjelaskan bahwa Indonesia akan terfokus pada tanaman tebu sebagai bahan baku utama bioetanol, karena tanaman itu banyak ditemukan di dalam negeri.
"Saat ini memang kita masih fokus pada tebu seperti Brazil kebetulan tebu ini kalau di Indonesia (subur), mungkin tanah yang nggak cocok hanya di beberapa daerah seperti Lampung," katanya, seperti dikutip
CNBC, Rabu (20/12).
Meskipun begitu, pemerintah juga berencana membuka opsi penggunaan tanaman lain seperti sorgum, singkong, dan jagung untuk mendiversifikasi produksi bioetanol di Indonesia.
Menanggapi rencana tersebut, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Soemitro Samadikun, menyarankan agar pemerintah lebih dulu mengoptimalkan pemanfaatan tetes tebu (molases), hasil samping dari produksi gula tebu.
"Kalau kita melihat di Brazil misalnya tebu di sana bisa dibuat menjadi gula atau bisa dibuat langsung menjadi BBM. Tetapi kalau kita bicara di Indonesia kita masih perlu waktu untuk bisa membuat dari tebu yang langsung menjadi bioetanol," kata Soemitro.
BERITA TERKAIT: