"Ini sebagai contoh, bagaimana pemerintah provinsi mendapat dukungan dari elemen masyarakat untuk membantu dalam melestarikan budaya. Saya berterima kasih terhadap Komunitas Ovelanding Indonesia, khususnya kepada Pak Renville sebagai Ketua Umum yang sudah mewadahi acara ini bersama dengan sejumlah elemen masyarakat. Di antaranya pemerintah desa, karang taruna dan lain-lain," jelas Emil Dardak dikutip
Kantor Berita RMOLJatim. Dia mengaku takjub ternyata minat masyarakat sedemikian besar sehingga menambah semangat pihaknya bahwa budaya seperti bantengan ini memang harus dilestarikan.
“Selain itu, kegiatan ini punya dampak ekonomi kepada masyarakat," imbuhnya.
Emil menekankan kekompakan untuk selalu mengisi kebudayaan daerah.
"Insya Allah, kalau bersama terus guyub, kesenian Bantengan akan terkenal di Indonesia. Jadi kami memiliki program sehat, cerdas, sejahtera. Selain itu, ada Jatim harmoni. Perut boleh terisi, dompet boleh terisi, tapi kalau tidak bisa mengisi kebudayaan sendiri, maka tidak lengkap," ungkap suami Arumi Bachsin tersebut.
Emil menegaskan, Pemprov Jatim mendukung kesenian bantengan agar selalu dirawat dan dilestarikan. Bahkan dia menginginkan kesenian bantengan ini dikembangkan menjadi promosi wisata Jawa Timur.
"Dukungan itu nantinya melalui lembaga pendidikan dan melalui desa-desa. Kita kan ada sinergi dengan Pemerintah Desa. Bagaimana peran desa dan lembaga pendidikan SMA untuk memberikan ruang kepada pelaku seni, supaya mereka bisa berkembang,” ujarnya.
Selain itu, dia berharap dalam agenda kalender budaya itu akan menyertakan kesenian bantengan ini.
“Ini potensi bagaimana promosi wisata dan promosi event kita bisa menyertakan agenda akbar untuk kesenian bantengan," pungkasnya.
Kegiatan yang digelar Komunitas Overlanding Indonesia itu dipadati ribuan masyarakat dan sangat antusias dalam menyaksikan kesenian bantengan tersebut. Puluhan penggiat seni bantengan dari Malang juga turut membaur menjadi satu.
BERITA TERKAIT: