Meski demikian, dalam praktiknya sektor tersebut masih memiliki sejumlah tantangan yang membayangi di dalam negeri.
Hal itu disampaikan Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi B. Sukamdani dalam seminar nasional “Membangun Ketahanan Logistik Nasional terhadap Turbulensi Eksternal” yang diselenggarakan di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta pada Selasa (28/11).
Menurut Hariyadi, meski telah menunjukkan perkembangan pesat, sektor logistik Indonesia terus menghadapi berbagai rintangan yang menuntut inovasi, ketangguhan, dan kolaborasi yang lebih baik.
“Tantangan ini mencakup perubahan geopolitik global dan tekanan ekonomi,” kata Hariyadi.
Mengutip data Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang dirilis Bank Dunia, kinerja sektor logistik dan rantai pasokan di Indonesia tercatat mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan indeks terakhir yang dikeluarkan pada 2018.
Dalam catatan tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Catatan itu mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan pada 2018 yang menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15.
Bahkan, di tahun ini, kinerja logistik Indonesia disebut telah kalah dengan negara tetangganya, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Untuk itu, dalam seminar tersebut, Hariyadi menekankan banyaknya pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi pemerintah, juga para stakeholder untuk kembali memperbaiki sektor logistik dalam negeri.
“Pada tahun-tahun sebelumnya, Indonesia telah mencatat kemajuan luar biasa dalam meningkatkan infrastruktur logistik, mengoptimalkan sistem distribusi, dan mengadopsi teknologi terkini. Namun, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa perjalanan kita kali ini tidak selalu mulus,” tegasnya.
Adapun dalam agenda seminar itu, Bisnis Indonesia menghadirkan dua narasumber yaitu Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping Wisnu M. Santoso dan Ketua Forum Transportasi Logistik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Kyatmaja Lookman, yang akan memberikan pemaparannya mengenai masalah yang dihadapi sektor logistik dalam negeri.
BERITA TERKAIT: