Mengutip
CNN pada Selasa (28/11), perusahaan itu baru didirikan Ma pada pekan lalu, Rabu (22/11), di Hangzhou di China Timur, yang menjadi kota kelahiran Ma, sekaligus basis e-commerce dan raksasa teknologi Alibaba.
Menurut data Sistem Publisitas Informasi Kredit Perusahaan Nasional China, usaha Ma yang baru ini akan fokus pada penjualan makanan kemasan, impor dan ekspor, serta menjual produk pertanian layak konsumsi.
Bisnis baru yang disebut dengan Ma's Kitchen ini dikabarkan juga telah mendaftarkan modalnya sebesar 10 juta yuan atau setara dengan Rp 21,7 miliar.
Belum diketahui secara rinci bagaimana model bisnis atau jenis makanan yang dijual perusahaan Ma. Akan tetapi muncul spekulasi publik bahwa Ma tengah memanfaatkan tren peningkatan permintaan makanan siap saji di China.
Berdasarkan data dari Euromonitor International, pasar China untuk makanan siap saji bernilai sekitar 71,1 miliar yuan atau setara dengan Rp 153,55 triliun per tahun.
Permintaan untuk jenis makanan kemasan lainnya diketahui juga meningkat, dengan pasar untuk peralatan makan hampir naik tiga kali lipat dari 10,6 miliar yuan pada 2018 menjadi 29,1 miliar yuan pada 2022 kemarin.
BERITA TERKAIT: