Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto, mengatakan mayoritas dana tersebut akan dialokasikan ke mesin BRI.
“Uang tersebut akan dialokasikan sebesar Rp 19,8 triliun untuk kebutuhan mesin e-Channel BRI berupa ATM & CRM, sementara sisanya sebesar Rp 5,4 triliun dialokasikan untuk Kantor Cabang BRI,” kata Andrijanto dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (22/11).
Alokasi dana kas BRI untuk Nataru tahun ini diketahui menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai sebesar Rp 26,5 triliun.
Dikatakan Andrijanto, penurunan tersebut terjadi karena mayoritas nasabah lebih banyak bertransaksi secara digital atau cashless.
“Sekitar 99 persen telah dilakukan melalui layanan berbasis digital baik melalui e-channel maupun platform digital yang dimiliki BRI. Sedangkan sisanya, atau 1 persen transaksi dilakukan masih secara konvensional di Kantor BRI,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: