Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gandeng ExxonMobil, Pertamina akan Kembangkan Carbon Capture Storage di Laut Jawa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 14 November 2023, 16:56 WIB
Gandeng ExxonMobil, Pertamina akan Kembangkan Carbon Capture Storage di Laut Jawa
Pertamina dan ExxonMobil setelah menandatangani Amandemen Pokok-Pokok Perjanjian untuk pengembangan Carbon Capture Storage (CCS) pada Senin, 13 November 2023 di Amerika Serikat/Net
rmol news logo Dalam upaya menciptakan industri rendah karbon, PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan energi asal Amerika Serikat, ExxonMobil, untuk mengembangkan Carbon Capture Storage (CCS).

Proyek yang ditandatangani di AS pada Senin (13/11) itu untuk mengembangkan CSS di Laut Jawa yang memiliki kapasitas mencapai 3 giga ton CO2 dengan nilai investasi di atas 2 miliar dolar.

Kesepakatan tersebut bukan hanya menjadi tonggak bersejarah dalam pengembangan energi bersih, tetapi juga menunjukkan komitmen Pertamina yang menjadi pionir program dekarbonisasi di Indonesia.

Penandatanganan Amandemen Pokok-Pokok Perjanjian itu melibatkan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati; Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro; dan Presiden Low Carbon Solutions, ExxonMobil Asia Pacific Pte. Ltd, Irtiza Sayyed, yang merupakan kelanjutan dari perjanjian sebelumnya yang dihasilkan pada pertemuan G20 November 2022.

Perjanjian itu disebut telah memperkuat kesepakatan antara Pertamina dan ExxonMobil untuk terus bekerja sama dalam evaluasi CCS Hub di wilayah barat Laut Jawa, khususnya di Cekungan Asri dan Cekungan Sunda.

CCS Hub ini diharapkan memberikan solusi penyimpanan geologis yang substansial, mampu menangkap dan menginjeksikan CO2 dari sektor industri di dalam dan luar negeri.

Adapun upacara penandatanganan di Washington DC ini disaksikan oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad-Interim, Erick Thohir; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif; dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir menyampaikan bahwa perjanjian ini menandai langkah besar Indonesia dalam mengemban peran sebagai pemimpin dalam upaya pengurangan emisi.

"Teknologi canggih di balik CCS Hub tidak hanya akan memangkas emisi dan mendukung industri rendah karbon, tetapi juga menciptakan lapangan kerja serta menarik investasi," ujar Erick Thohir.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi menegaskan bahwa penandatanganan perjanjian ini adalah bagian integral dari upaya panjang pemerintah Indonesia untuk membentuk ekosistem CCS.

"Dengan adanya perjanjian ini, membuktikan bahwa semua perangkat di Indonesia, khususnya dari sisi Pemerintah, telah siap memanfaatkan potensi CCS Indonesia untuk kemajuan industri rendah karbon, peningkatan investasi, dan pembukaan lapangan kerja baru untuk Masyarakat Indonesia," kata Jodi.

Di samping itu, Senior Vice President, ExxonMobil Corporation,  Jack P. Williams menyampaikan kebanggaannya dapat berkolaborasi dalam proyek-proyek yang bersifat transformatif tersebut dengan Indonesia.

 "Dengan bersama-sama, kita memiliki peluang untuk mengurangi emisi dan memicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan kawasan sekitarnya," ungkapnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA