Acara yang diselenggarakan di Grand Hyatt, Jakarta pada 7-9 November 2023 ini digunakan sebagai wadah diskusi untuk membahas berbagai topik, termasuk politik dan ekonomi, upaya menjaga sumber daya energi, serta berdiskusi dengan para pelaku usaha dan para pemimpin pemerintahan mengenai topik perdagangan dan investasi.
Acara konferensi yang digelar pada Rabu (8/11) ini terbagi ke dalam empat sesi yaitu, Politik dan Ekonomi, Pertahanan Sumber Daya Energi, Pembangunan Daerah, dan Ekonomi Digital.
Sebagai kedua negara yang menjadi negara anggota dari G20, Indonesia dan Australia disebut memiliki banyak peluang besar untuk saling melengkapi yang harus dimanfaatkan.
Presiden Nasional IABC, George Iwan, menuturkan, acara yang rutin digelar setiap satu tahun sekali itu bertujuan untuk menjaga agar investasi antar kedua negara terus meningkat.
“Di tengah ketidakstabilan global, kita membutuhkan negara tetangga seperti Australia agar perekonomian kita terus stabil,” ujar Presiden IABC saat ditemui di sela-sela acara.
Menurut Iwan, Australia sendiri telah menjadi salah satu negara yang telah menyuntikkan dana investasi yang cukup besar kepada Indonesia.
Kemitraan antara kedua negara itu diharapkan dapat terus meningkat setiap tahunnya, terutama pada 2024 mendatang, di mana Indonesia akan menghadapi Pemilihan Presiden, yang disebut sedikit besarnya akan berpengaruh terhadap keberlangsungan investasi asing.
“Biasanya banyak investor yang wait and see jelang pemilihan, itu kurvanya memang begitu, tidak masalah. Tapi (untuk mengatasi) itu kita berupaya untuk menjaga agar investasi dapat terus meningkat,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: